KARYA ILMIAH
POLUSI AIR TANAH AKIBAT LIMBAH INDUSTRI
DAN RUMAH TANGGA
I.
Limbah
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang
bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola
lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran,
peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah
mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui
pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan
teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya
hidup berpindahpindah (nomad), kemudian hidup menetap dan mulai
mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini dan
menghasilkan bahan bahan KIMIA yang berbahaya unyuk lingkungan dan bumi.
Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam
mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman.
Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak
lingkungannya. Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya dukung
berarti kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk
hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya. Daya lenting
berarti kemampuan untuk pulih kembali kepada keadaan setimbang.
Akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad. (1) Disampaikan pada Pemberdayaan Masyarakat tentang Konservasi Air Tanah di Wilayah Rancaekek Kabupaten Bandung, Aula Kecamatan Rancaekek, 30 Oktober 2007.
Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun Negara berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain:
Akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad. (1) Disampaikan pada Pemberdayaan Masyarakat tentang Konservasi Air Tanah di Wilayah Rancaekek Kabupaten Bandung, Aula Kecamatan Rancaekek, 30 Oktober 2007.
Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun Negara berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain:
1. Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik macam maupun jumlahnya.
2. Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan.
3. Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.
Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran. Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Khususnya di daerah Bengkulu dan sekitarnya, pernah terjadi bencana lingkungan seperti sampah, banjir dan masih banyak lagi (Bahtiar, 2007).
II. Pencemaran Limbah Air
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan olek aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah. Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah.
Dampak kesehatan limbah air terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
- Air sebagai media untuk hidup
mikroba pathogen,
- Air sebagai sarang insekta
penyebar penyakit,
- Jumlah air yang tersedia tidak
cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri,
- Air sebaga media untuk hidup
vector penyakit.
III. Pencemaran limbah tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh hasil pembuangan
limbah yang mengandung bahan-bahan anorganik yang sukar terurai dalam tanah
seperti plastik, kaca, dan kaleng. Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh
organisme dan mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang.
Dampak kesehatan limbah tanah terhadap kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian
Sumber Refensi
http://Ekocin.wordpress.com
http://Industri21nanang.blogspot.com
http://pengertian-definisi.blogspot.com
http://Enviromentalsanitation.wordpress.com
http://Minamini.wordpress.com
Sumber Gambar
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/files/2012/06/limbah-air.jpg&imgrefurl=http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/06/29/pengolahan-limbah-cair-lengkap/&h=768&w=1023&tbnid=cqnUT8KLF4xy4M:&zoom=1&docid=bOA1Ev_IywZsPM&ei=EOgeVL-CLcPjuQTgxoDYAQ&tbm=isch