Selasa, 25 November 2014

kota TRIMURJO Lampung Tengah



KOTA TRIMURJO

                                                  


    Kota Trimurjo merupakan salah satu dari 28 kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Kota Trimurjo memiliki batas wilayah sebelah utara dengan Kecamatan Punggur; sebelah timur dengan Kota Metro; sebelah selatan dengan Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pesawaran; dan sebelah barat dengan     Kecamatan Bumi Ratu Naban.

    
     Kota Trimurjo memiliki luas wilayah 68,43 km2 dengan jumlah penduduk 50.665 jiwa (tahun 2014), sehingga kepadatan penduduknya mencapai 740 jiwa per km2. Kota Trimujo merupakan kawasab dengan jumlah penduduk paling padat di Kabupaten Lampung Tengah.
  

     Kota Trimurjo meliputi 14 desa/kelurahan dengan kisaran jumlah penduduk antara 1.000 - 6.000 jiwa, dengan peringkat jumlah penduduk paling banyak berturut-turut Adipuro, Simbar Waringin, Purwodadi, Tempuran dan Trimurjo

Sejarah kota TRIMURJO

         Kecamatan Trimurjo adalah tempat pertama dari tujuan transmigrasi pada zaman Belanda. Oleh karena itu istilah "bedeng" masih populer di kecamatan tersebut. Bedeng berarti kompleks lokasi rombongan para transmigran dari Jawa dan dibagi-bagi dalam bedeng-bedeng. Misal kelurahan Adipuro terdiri dari Bedeng 2 (Dusun Adirejo, Dusun Tegalrejo) dan Bedeng 3 (Dusun Widoro Kandang). Bedeng 4, 5, 10 (kelurahan Trimurjo), bedeng 6, 7 (kampung Liman Benawi), bedeng 7 dan 8 (Depokrejo), bedeng 11 (Simbarwaringin), bedeng 12 (Tempuran), bedeng 13 (Purwodadi), bedeng 17, 18, 19 (Pujodadi), bedeng 20 (Purwodadi), dll.
Untuk faktor sejarah pembentukan Metro pada zaman kolonial, untuk Trimurjo memang tidak bisa dipisahkan. Metro adalah "bedeng yang menjadi kota", yang awal mula koloni berada di Bedeng 1 (Trimurjo) sampai Bedeng 67 di Sekampung. Sejarah kelahiran Kota Metro bermula dengan dibangunnya sebuah induk desa baru yang diberi nama Trimurjo. Dibangunnya desa ini dimaksudkan untuk menampung sebagian dari kolonis yang didatangkan oleh perintah Hindia belanda pada tahun 1934 dan 1935, serta untuk menampung kolonis-kolonis yang akan didatangkan berikutnya.
Saat ini sedang berkembang wacana Kecamatan Trimurjo untuk masuk ke Kota Metro. Hal ini didasarkan pada sejarah yang sangat erat dengan berdirinya Kota Metro saat ini. Masyarakat Trimurjo sangat berkeinginan untuk bergabung dengan Kota Metro karena kedekatan wilayah dan kemudahan akses.

Perokonomian KOTA TRIMURJO
Kawasan perdagangan ada di Jalan Simbarwaringin-Metro yaitu minimarket (Indomaret, Alfamart, Multi M), Pusat Fotokopi dan cetak foto Natar Baru, pasar Trimurjo, Pasar Simbarwaringin, pasar Welit, dll. Fasilitas umum yaitu kantor Pos Kantor (kode pos 34172), Polsek Trimurjo, BRI Simbarwaringin, dan Puskesmas yang ber-operasi 24 jam.
Aktivitas masyarakat Trimurjo pun lebih mudah ke Metro dibanding ke ibukota Lampung Tengah. Untuk mencapai Metro cukup waktu 15 menit, sedangkan ke Gunung Sugih menempuh 60 menit. Untuk akses kesehatan, warga akan lebih mudah ke RS di kota Metro, sebut saja RS Mardi Waluyo atau RS Muhammadiyah menjadi langganan warga berobat. Apalagi aktivitas perekonomian, masyarakat akan lebih senang berbelanja dan berdagang ke Metro.

Rp 4,2 M untuk Pembangunan di Kecamatan Trimurjo
      Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah menggelontorkan dana sebesar Rp 4,2 miliar untuk berbagai program pembangunan di Kecamatan Trimurjo tahun anggaran 2011.
     Demikian disampaikan Bupati Lampung Tengah A Pairin selepas melakukan kunjungan kerja ke daerah setempat, Sabtu (17/9/2011). Alokasi dana ditujukan untuk pembangunan pada sektor kesehatan, pendidikan, infrastruktur, hingga bidang pertanian.

    "Bidang kesehatan, berupa rehab Puskesmas Pembantu (Pustu), di Kampung Liman Benawi," ujar Bupati. 
Sementara untuk bidang pendidikan, berupa pembangunan perpustakaan untuk 9 SD dan 1 SMP. Alokasi dana juga untuk perbaikan sejumlah gedung sekolah tingkat SD dan SMP. 

Sangat efektif menurut saya karna bupati bandar lampung sangat lah peduli dengan warga nya dan patut di apresiasikan .

Trimurjo Masuk Metro ?

rencana DPRD Kota Metro untuk memasukkan wacana ekspansi Metro atas Metrokibang, Pekalongan, dan Batanghari (wilayah Lamtim) serta Punggur dan Trimurjo (wilayah Lamteng)  ke Program Legislasi Daerah (Prolegda) 2012. “DPRD dukung perluasan wilayah Metro karena masyarakat sendirilah yang menginginkan itu,” ujar Fahmi di DPRD Kota Metro. Menurutnya, rasionalisasi perluasan Kota Metro ini sesuai dengan letak geografis dan faktor historis pembentukan Metro pada masa kolonial.

Lalu, apa sebenarnya potensi Trimurjo? Kecamatan ini memiliki wilayah dan sawah yang sangat luas. Membentang luas memisahkan bedeng 1, bedeng 2, dst dengan sawah-sawah yang hijau. Karena adanya irigasi yang bagus inilah, sistem cocok tanam padi tidak begitu terpengaruh dengan musim hujan. Dam besar Trimurjo menginduk di bendungan Way Rarem. Mungkin Metro wilayah Metro sudah hampir “jenuh” karena memang wilayahnya sangat sempit, dan Trimurjo mampu memberikan space cukup untuk pasokan pertanian.

Selain itu Trimurjo mempunyai potensi dari lokasinya yang lebih dekat ke Jalan Lintas Sumatra karena berbatasan langsung dengan Kab Pesawaran. Jika Trimurjo jadi masuk Metro, maka gerbang kota akan pindah ke daerah Trimurjo di bedeng 1. Lokasi Trimurjo juga membawa keuntungan karena di sini bisa dibangun “pusat perdagangan baru” karena lokasinya hanya 30 menit dari Bandara Branti.
Jika pemerintah tetap komitmen untuk kukuh pada Visi Kota menjadi Kota Pendidikan, bisa dibangun sebuah universitas di wilayah Trimurjo (misal di daerah yang kini persawahan di antar Simbarwaringin-Tempuran). Dan ini lokasi ini strategis karena berada di “muka” kota Metro saat ini. Metro bisa menawarkan lokasi beberapa kampus Institut Teknologi Sumatra (ITERA) untuk dibangun di Metro saja, karena lebih dekat dengan bandara (30 menit), berbeda dengan Kalianda yang butuh waktu 2,5-3 jam dari Bandara Branti.
               DAN INI SEMUA TERGANTUNG MASYARAKAT TRIMURJO



PAKAIAN ADAT MASYARAKAT LAMPUNG

             Mengenal pakaian tradisional adat Lampung. Lampung merupakan satau provinsi yang berada paling selatan di Pulau Sumatera. Provinsi Lampung telah lama dikenal sebagai daerah penghasil kain tapis, yaitu semacam kain tenun yang bersulam benang emas. Dari kain inilah biasanya tercipta pakaian adat Lampung yang sangat indah. Pada saat ada upacara adat di Lampung, misalnya acara perkawinan, kain tapis yang dipenuhi dengan sulaman benang emas dan bermotif yang sangat indah adalah bagian kelengkapan untuk busana adat daerah Lampung. Yuk kita kenali Pakaian Tradisional Indonesia  yang berasal dari Provinsi Lampung

           Pakaian adat tradisional Lampung merupakan kekeyaan dari Busana Adat Indonesia yang sangat indah. Tidak hanya budaya Lampung saja yang memiliki ciri khas dan keunikan darai keaneka ragaman Budaya Indonesia, tempat wisata Lampung juga menawarkan keindahan. Jika suatu saat Anda berlibur dan mancari obyek wisata lampung, Anda dapat melihat Wisata Budaya yang ada dibeberapa daerah Lampung seperti Kampung Tua di Sukau, Ranau atau Krui. Ada beberapa even festifal yang menarik seperti Festival Sekura yang diadakan dalam seminggu sehabis Idul Fitri diLampung Barat, kemudian ada Festival Krakatau yang ada di Bandar Lampung, 

                    

Untuk Busana adat kesehariannya laki-laki Lampung akan mengikat kepalanya dengan menggunakan kikat. Bahan kikat ini terbuat dari kain batik. Jika di kenakan dalam kerapatan adat akan dipadukan dengan pakaian teluk belanga serta kain. Kalau buat mengiring pengantin akan dikenakan kekat akkin, semacam destar yang pada bagian tepinya dihias dengan bunga-bunga terbuat dari benang emas dan pada bagian tengah dengan berhiaskan siger, dan pada salah satu sudutnya ada sulaman benang emas yang berupa bunga tanjung atau bunga cengkeh.

Untuk Pakaian keseharian wanita Lampung mengenakan kanduk/kakambut yaitu berupa kudung untuk penutup kepala dengan cara dililitkan. Bahan kanduk atau kakambut ini terbuat dari kain halus yang tipis atau dari bahan sutera. Lawai kurung di pakai sebagai penutup badan dan bentuknya menyerupai Baju kurung. Busana ini dibuat dengan menggunakan bahan tipis ataupun kain sutra dan pada bagian tepi muka dan bagian lengan umumnya dihiasi dengan rajutan renda yang halus. Kalau buat menghadiri acara upacara adat, seperti misalnya saat ada upacara perkawinan kaum Wanita, baik itu untuk yang gadis atapun buat yang sudah menikah akan menyanggul  Rambut  nya (belatung buwok). Cara menyanggul rambut model belatung buwok ini dibutuhkan rambut tambahan untuk melilit rambut asli dengan memakai bantuan rajutan benang berwarna hitam halus. Selanjutnya rajutan tadi ditusuk dengan menggunakan bunga kawat yang bisa bergerak-gerak atau disebut dengan kembang goyang.


  UDARA DAN CUACA DI KOTA TRIMURJO.
          
       CUACA DI KOTA TRIMURJO cenderung relatif stabil , udara di skitar pun stabil daerah trimurjo diempit dengan tumbuhan yang hiaju dan masih asri , danbanyak sumber hayati dan non hayati namun tidak lah mudah mencerminkan daerah itu bersih atau tidak , oleh karna itu semua masyarakat trimurjo selalu menjaga alam di skitar nya dengan banyak pesawan dll. 


BERSUMBER DARI :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar